This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 29 September 2019

JARINGAN DEWASA

Jaringan Dewasa (Materi Lengkap)
 
Jaringan Dewasa 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan ini juga disebut jaringan permanen karena telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
(Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)
Berikut adalah sifat-sifat dari jaringan dewasa:
  1. Sel-selnya sudah tidak mengalami pembelahan, tetapi telah berdiferensiasi sehingga membentuk jaringan yang kompleks dan saling mendukung.
  2. Ukuran sel yang relatif lebih besar dibandingkan sel-sel pada jaringan meristem.
  3. Plasma sel sedikit karena ukuran vakuola besar.
  4. Terdapat ruang antarsel.

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai penutup permukaan tumbuhan dan sebagai pelindung organ tumbuhan.
Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis:
  1. Terdiri dari satu lapis yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel.
  2. Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam. Namun umumnya berbentuk persegi panjang.
  3. Tidak memiliki klorofil. Kecuali pada epidermis tumbuhan paku.
  4. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
  5. Dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Seperti:
    1. Stomata (mulut daun). Berfungsi sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida.
    2. Trikomata (rambut-rambut). Berfungsi sebagai pelindung pada hampir seluruh permukaan tumbuhan.
    3. Spina (duri). Terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas.
    4. Velamen. Sering disebut epidermis ganda. Terdapat pada akar gantung.
    5. Sel kipas. Terdapat pada bagian atas permukaan daun beberapa jenis tumbuhan. Fungsinya untuk mengurangi penguapan.
    6. Sel kersik yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya pada tumbuhan tebu.

2. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang bervariasi.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:
  1. Sel-selnya berukuran besar dan berdinding tipis. Umumnya berbentuk segi enam.
  2. Vakuola berukuran besar dan memiliki banyak vakuola.
  3. Letak inti sel mendekati dasar sel.
  4. Mampu bersifat embrional dan meristematik. Sehingga dapat membelah diri.
  5. Susunannya renggang sehingga banyak ruang antarsel.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim), mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
  2. Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan.
  3. Parenkim air, mampu menyimpan air.
  4. Parenkim udara (aerenkim), menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang besar.
  5. Parenkim pengangkut, terdapat di sekitar xylem dan floem untuk mengangkut air, unsur hara, serta zat-zat hasil fotosintesis.
  6. Parenkim penutup luka, memiliki kemampuan regenerasi dengan cara berubah menjadi sifat meristematik sehingga dapat membentuk jaringan parenkim yang baru.

3. Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, dan telah mengalami spesialisasi. Selain untuk memperkuat, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dan berkas vaskuler. Jaringan ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
  1. Sel mengalami penebalan pada bagian sudut.
  2. Penebalan berupa selulosa.
  3. Berupa sel hidup.
  4. Umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder.
  5. Terletak pada bagian terluar batang dan urat daun.
2) Jaringan Sklerenkim
  1. Seluruh bagian dinding sel mengalami penebalan.
  2. Penebalan berupa lignin.
  3. Berupa sel mati.
  4. Umumnya ditemui pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
  5. Terletak pada korteks, perisikel, di antara xilem dan floem.
  6. Terdiri dari dua macam: berbentuk serat (rami) dan sklereid (kulit kacang).

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut juga disebut berkas vaskuler (berkas vaskuler). Terdiri dari dua jaringan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu).
1) Xylem
Terdapat pada bagian kayu tanaman, berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xylem ada dua macam, yaitu trakea dan trakeid. Xilem tersusun atas:
  1. Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-selnya panjang dengan lubang pada dinding selnya).
  2. Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
  3. Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, dan kristal.
2) Floem
Terdapat pada kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:
  1. Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
  2. Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang pekat.
  3. Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal.
  4. Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.
3) Tipe Ikatan Pembuluh Angkut
  1. Ikatan pembuluh kolateral. Terbentuk dari xylem dan floem yang letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama.
  2. Ikatan pembuluh konsentris. Terdiri atas xylem dan floem yang membentuk cincin silindris.
  3. Ikatan pembuluh tipe bikolateral. Xylem diapit oleh floem luar dan floem dalam.
  4. Ikatan pembuluh tipe radial. Xylem dan floem bersebelahan pada jari-jari yang berbeda.
4) Tabel Perbedaan Xylem dan Floem
Pembanding
Xylem
Floem
Terbuat dariSel matiSel hidup
Tebal dinding selTipisTebal
Pembuat dinding selLignin (selulosa keras)Selulosa
Permeabilitas dinding selImpermeabelPermeabel
SitoplasmaTidak adaAda
FungsiMengangkut air dan unsur hara mineralMengangkut hasil fotosintesis
Dibawa keDaunSeluruh bagian tumbuhan
Arah aliranKe atasKe atas dan bawah
Jaringan yang menyertaiSerabutSel pengiring

 

5. Jaringan Gabus

Jaringan gabus adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat kedap air.
 
                 

JARINGAN MERISTEM

Pengertian

Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah. Jaringan ini terdapat di ujung akar yang biasanya di sebut meristem apikal.
Sel-sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan protoplasma, dan vakuola relatif kecil. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem sekunder dan promeristem.
Sel meristem memiliki sitoplasma berukuran besar dan dinding sel yang tipis. Pertumbuhan pada jaringan ini akan menghasilkan ranting-ranting baru, perpanjangan akar, pembentukan bunga.
 
Struktur
Gambar di bawah ini adalah gambar struktur jaringan meristem :
struktur jaringan meristem
gambar jaringan meristem
Berdasarkan gambar struktur diatas, Dilihat dari asal terbentuknya jaringan ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

a. Meristem primer

Meristem primer adalah kumpulan sel yang berkembang langsung dari sel embrionik. Sel ini berada di ujung tumbuhan, misalnya ujung akar, ujung batang atau ujung daun. Jaringan ini berpengaruh dalam sistem pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.

b. Meristem sekunder

Jaringan sistem skunder adalah jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi. Dalam hal ini jaringan sekunder sering disebut meristem lateral karena terletak pada samping organ tumbuhan.
Jika meristem primer mengalami pertumbuhan ke atas atau kebawah, sedangkan jaringan skunder ini mengalami pertumbuhan kesamping dan membesar.

c. Promeristem

Promeristem adalah jaringan pada meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.

Fungsi

Berikut ini adalah fungsi jaringan meristem antara lain:
  • Menambah tinggi dan panjang tumbuhan
  • Memperbesar dan melebarkan batang
  • Menyimpan cadangan makanan
  • Pada akar membantu mencari nutrisi
  • Membentuk cabang
  • Membantu bertumbuhnya sel-sel

Ciri Ciri

Berikut ini adalah beberapa ciri ciri jaringan meristem antara lain:
  1. Sel – selnya merupakan sel muda yang berukuran kecil.
  2. Sel penyusunnya memiliki dinding yang tipis.
  3. Umumnya lebih mudah ditemukan di ujung tanaman, seperti ujung akar maupun ujung batang.
  4. Sel penyusun bersifat embrional atau selalu aktif membelah.
  5. Ruang antar sel biasanya tidak ditemukan.
  6. Punya satu atau lebih inti sel yang berukuran besar.
  7. Sel penyusun memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
  8. Sel penyusun masih belum mengalami deferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung fungsi tertentu pada tumbuhan.
  9. Protoplasma dalam sel-sel meristem umumnya sangat banyak sehingga memenuhi isi sel.
  10. Ukuran vakuola dalam sel kecil, sedang plastida sel umumnya belum matang.
  11. Sel dalam umumnya tidak mengandung zat makanan dan tidak berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.
  12. Bentuk sel isodiametris, yaitu antara bulat, prisma, lonjong, kubus, atau poligonal.

Sifat

Berikut ini adalah sifatnya antara lain:
  • Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
  • Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebihdari satu inti sel.
  • Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
  • Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
  • Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-selmeristem

Letak

Berdasarkan letaknya jaringan ini dibagi juga menjadi 3 bagian yakni :

a. Meristem Lateral

Merupakan jaringan yang ada di cork-cambium dan vascular cambium (vascular cambium). Gabus kambium adalah bagian dari korteks yang berperan dalam pembentukan lapisan kulit gabus (phelloderm).
Sedangkan pembuluh kambium adalah kambium, yang membatasi bagian kulit kayu dari kolom kayu. Kambium vaskular adalah yang sering kita sebut kambium.
Pertumbuhan kambium di dalam bentuk kayu, sedangkan pertumbuhan kambium ke luar membentuk kulit kayu. Baik gabus cambium dan cambium vaskular terbentuk dari jaringan pada meristem yang sudah ada di akar dan batang.

b. Meristem Interkalar

Meristem interkalar adalah jaringan yang berperan dalam mempercepat pertumbuhan diameter batang dan pembentukan bunga. Jaringan ini terletak antara meristem sekunder dan meristem primer.

c. Meristem Apikal

Disebut juga sebagai jaringan ujung karena berada di ujung akar, ujung batang utama dan ujung batang samping.
Semua jaringan pada meristem yang terbentuk dari jaringan apikal disebut sebagai meristem primer yang mendorong pertumbuhan primer.

Karena berada di atas, meristem apikal menghasilkan sel-sel baru yang memungkinkan tanaman tumbuh lebih lama. Proses pertumbuhan dalam jaringan ini juga menghasilkan daun dan tunas apikal.

SUMBER: https://rumus.co.id/jaringan-meristem/

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

Buah
  • Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel telur.
  • Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan berkembang menjadi buah dan biji.
  • Buah yang dagingnya kita makan berasal dari bakal buah.
  • Sebagian besar struktur buah berasal dari jaringan bakal buah. Buah seperti ini disebut dengan buah sejati. Contoh : Kweni, mangga, jambu biji dan lain – lain.
  • Jika buah yang terbentuk berasal dari jaringan bakal buah dan bagian lain dari bunga, maka buah ini disebut dengan buah semu. Contoh : jambu monyet dan nanas.

Bagian – bagian buah :

1. Lapisan Luar (Eksokarp)

  • Lapisan ini lebih dikenal dengan kulit buah. 
  • Kulit buah ada yang lunak dan keras. 
  • Kulit keras umumnya terdapat pada buah – buah kering (mengandung sedikit air) seperti kacang tanah.
  • Kulit lunak biasnaya terdapat pada buah – buah yang berdaging lunak (basah/mengandung banyak air) seperti tomat atau pepaya.
  • Lapisan luar buah ini terdiri dari jaringan epidermis dengan dinding sel yang tebal.

2. Lapisan Tengah (Mesokarp)

  • Lapisan ini dikenal juga dengan nama dagingbuah.
  • Lapisan mesokarp merupakan lapisan paling tebal pada buah dan tersusun atas jaringan parenkim.

3. Lapisan Dalam (Endokarp)



  • Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dna biasanya mengelilingi biji.
  • Endokarp ada yang lunak dan keras. Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal, umumnya endokarp bersifat lunak.
  • Pada buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan tempurung kelapa.
  • Ednokarp tersusun atas jaringan epidermis dan sklerenkim.

Biji
Apa fungsi biji pada buah?
Biji merupakan alat perkembangbiakan utama pada tubbuhan berbiji (Spermatophyta). Bijai mengandung bakal tumbuhan baru sehingga dapat dikatakan bahwa biji juga berfungsi untuk mempertahankan kelestarian tumbuhan.

Bagian – Bagian Biji
1. Kulit Biji

  • Kulit biji antara satu buah dengan buah yang lain memiliki perbedaan struktur. Ada yang tebal dan ada juga yang tipis, ada yang lunak dan ada juga yang keras.
  • Umumnya tersusun dari jaringan epidermis dan jaringan parenkim yang tebal.
  • Fungsi utama kulit biji adalah untuk melindungi lembaga dan endosperm dari kekeringan, kerusakan mekanis dan ari serangan serangga, jamur atau bakteri.

2. Endosperm

  • Merupakan jairngan penyimpan cadangan makanan yang dieruntukkan untuk biji ketika masa pertumbuhan.
  • Bahan utama yang disimpan di endosperm adalah karbohidrat, protein dan lemak.

3. Lembaga (embrio)

  • Merupakan calon tumbuhan baru
  • Lembaga terdiri atas : (1) akar lembaga (radikula) (2) daun lembagai (kotiledon) dan (3) batang lembaga (kaulikula)
  • Bagian ujung bawah akar lembaga disebut dengan hipokotil. Fungsinya adalah untuk membentuk akar primer.
  • Kotiledon (daun lembaga) terdapat di kedua sisi lembaga. Kotiledon berfungsi menyimpan cadangan makanan.
  • Batang lembaga nantinya akan berkembang menjadi batang tumbuhan.

SUMBER: https://www.avkimia.com/2017/11/struktur-dan-fungsi-jaringan-bunga-buah-dan-biji-pada-tumbuhan.html

STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA



STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA


Bunga dan fungsinya


 

 

 

Struktur bunga

Bunga menjadi bagian dari tumbuhan. Bagian ini memiliki struktur dan fungsi tersendiri. Berikut ini penjelasan struktur dan fungsi bunga.
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
1. Bunga lengkap
Bunga lengkap
Bunga lengkap memiliki bagian-bagian dan fungsi sebagai berikut :
Bagian-bagian bunga dan fungsinya
a. Tangkai bunga
Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga. Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai bunga dengan ranting.

b. Dasar bunga
Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.

c. Kelopak Bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.

d. Mahkota bunga
Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan berwarna-warni. Mahkota bunga sering disebut dengan perhiasan bunga. Keindahan mahkota bunga sangat menarik bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.

e Benang Sari
Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga yang terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.

f. Putik
Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebutb kepala putik. Bagian putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal buah terdapat pada bagian bawah putik. Bakal biji terdapat dia dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon lembaga.

2. Bunga tidak lengkap
Bunga tidak lengkap
Bunga disebut bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin bunga.

Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
a. Bunga Sempurna
Bunga sempurna
Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai dua macam alat kelamin, yaitu benang sari dan putik.

b. Bunga Tidak Sempurna
Bunga tidak sempurna
Bunga disebut bunga tidak sempurna jika hanya mempunyai satu macam alat kelamin yaitu benang sari saja atau hanya putik saja.

Fungsi bunga

Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga , pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.

Penyerbukan pada tumbuhan dibantu oleh serangga. Hasil pembuahan adalah terbentuknya bakal biji yang akan tumbuh menjadi biji, sedangkan bakal buah akan menjadi buah. Dari biji itulah yang ditanam sehingga tumbuh menjadi tanaman besar dan berbunga lagi.

SUMBER: https://www.juraganles.com/2016/08/bagian-bagian-bunga-dan-fungsinya.html

STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN

STRUKTUR JARINGAN DAN FUNGSI DAUN


1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.
2. Struktur Jaringan Penyusun daun
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.
a) Struktur Jaringan luar Daun 
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.
Gambar 1. Struktur luar daun.
Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
b) Struktur Jaringan dalam Daun
  • 1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3.
Gambar 2. Epidermis dengan stomata
Gambar 3.
Penampang melintang stomata
  • 2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
  • 3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
  • 4) Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Sekarang kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan penyusun daun Monokotil dan Dikotil tersebut dengan lebih rinci.
  • 1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar 4.
Gambar 4.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil
Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 1 berikut
Tabel 1. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
NoJaringanLetakFungsiCiri – Ciri
a)EpidermisMenyusun lapisan permukaan
atas dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Menjaga bentuk daun agar
tetap.
Terdiri dari satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet).
b)KutikulaMelapisi permukaan
atas dan bawah daun.
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Penebalan dari zat kutin.
c)StomataMelapisi permukaan
atas dan bawah daun
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
– Sel penjaga sebagai pengatur
membuka dan
menutupnya stomata.
Mulut daun pada epidermis
dengan dua sel penutup
d)Rambut dan
kelenjar
Permukaan atas dan
bawah daun.
Alat pengeluaran.Alat tambahan pada epidermis
e)MesofilDi antara lapisan epidermis
atas dan
bawah.
Tempat berlangsungnya
fotosintesis.
– Terdiri dari sel parenkim,
banyak ruang antarsel.
– Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan
tiang) dan spons (jaringan
bunga karang).
– Sel-sel jaringan tiang berbentuk
silinder, tersusun rapat,
dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga karang
bentuknya tidak teratur, bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas, susunannya renggang.
f)Urat daunPada helai daun.Transportasi zat.Menyirip atau menjari.
2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun Monokotil dapat Anda amati pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil
Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun Monokotil, dijelaskan dalam
 
Tabel 2. berikut.
Tabel 2. Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
 
NoJaringanLetakFungsiCiri – Ciri
a)Epidermis
dan
kutikula
Lapisan permukaan atas
dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Terdiri dari satu sel dengan penebalan
dari zat kutin.
b)StomataBerderet di antara urat
daun.
Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
Mulut daun dengan dua sel penutup.
c)MesofilPada cekungan di
antara urat daun.
Membuat zat makanan melalui
fotosintesis.
Tidak mengalami diferensiasi, bentuknya
seragam kecuali mesofil berkas
pengangkut lebih besar, kloroplasnya
lebih sedikit, dindingnya lebih tebal.
d)Urat daunPada helai daun.Transportasi zat.Sejajar.
 
 
                 
 

STRUKTUR DAN FUNGSI BATANG

Struktur Dan Fungsi Jaringan Batang


See the source image

Jika dilihat dari bagiannya pada tumbuhan, maka batang mempunyai fungsi yakni untuk menunjang dan menyokong bagian-bagian dari tumbuhan lainnya yang letaknya di bagian atas tanah seperti halnya daun, bunga, dan juga buah.

Dengan terjadinya suatu proses percabangan yang seringkali dialami oleh batang pada tumbuhan, maka akan membantu memperluas area fotosintesis tumbuhan itu sendiri. (baca juga : contoh tumbuhan gymnospermae)

Bagian batang pada tumbuhan juga digunakan sebagai jalur peredaran air dan juga zat mineral yang dimulai dari bagian baah tumbuhan sampai ke bagian atas tumbuhan. Selain itu juga digunakan sebagai jalur pengangkutan hasil dari proses fotosintesis yang dimulai dari bagian atas tumbuhan sampai bagian bawah tumbuhan. (baca juga : contoh mutasi pada tumbuhan)

Bagian batang pada tumbuhan yang terlihat paling menonjol adalah bagian yang berdaun, bukan seluruh bagian yang berada dan tumbuh di udara bebas. Pada bagian tersebut bisa dikategorikan menjadi nodus (merupakan tempat melekatnya daun) dan juga internodus (merupakan bagian dari batang yang terdapat di antara dua nodus). (baca juga : pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan)

Pembagian batang pada tumbuhan sehingga menjadi susunan-susunan secara berurutan bisa dilihat pada bagian sayatan yang arahnya membujur ke bagian ujung batang. Tentunya susunan-susunan yang ada pada batang akan berbeda antara tumbuhan yang tergolong dikotil dan juga monokotil. (baca juga : respirasi pada tumbuhan)


1. Tumbuhan Dikotil


See the source image




Pada bagian ujung batang tumbuhan yang tergolong dikotil ada bagian yang digunakan sebagai titik tumbuh yang disebut meristem apikal (ujung).
Di bagian belakang meristem apikal yang tersusun dengan berurutan ada protoderm yang akan mengalami proses pembentukan menjadi epidermis, prokambium mengalami proses pembentukan xilem, floem dan juga kambium vaskuler, serta pada bagian meristem dasar yang akan mengalami proses pembentukan menjadi empulur dan juga korteks. (baca juga : kelebihan perkembangbiakan vegetatif di banding generatif)
Pada umumnya bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil mempunyai susunan seperti lapisan epidermis, korteks, dan juga stele.
  • Epidermis
Epidermis di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil yakni susunan dari sel pipih yang rapat. Bagian ini mempunyai fungsi untuk melakukan perlindungan terhadap jaringan yang terletak di bagian dalam batang, setelah batang mengalami suatu proses pertumbuhan sekunder. (baca juga : organel sel)
Pada bagian-bagian tertentu, ternyata epidermis akan mengalami pemecahan dan kemudian akan diisi oleh jaringan gabus yang diperoleh dari bagian kambium gabus. Lapisan yang ada gabusnya ini sering disebut sebagai lentisel. Lentisel sendiri mempunyai fungsi sebagai suatu tempat yang digunakan untuk melakukan pertukaran gas dan juga proses penguapan. (baca juga : sistem transportasi pada tumbuhan)
  • Korteks
Korteks yang ada di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil merupakan jaringan yang susunannya terdiri dari sel-sel parenkim yang digunakan sebagai jaringan dasarnya. Korteks batang sendiri terbagi menjadi dua yakni korteks bagian luar dan korteks bagian dalam. (baca juga : jaringan penyokong pada tumbuhan)
Korteks bagian luar terdiri dari bagian sel-sel kolenkim yang berkoloni atau pun bagian sel-sel kolenkim yang bercampur menjadi satu (selang-seling) dengan bagian sel-sel parenkim yang mengalami proses pembentukan lingkaran yang tertutup. (baca juga : tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab)
Pada korteks bagian luar tidak terlihat pada bagian batang semua jenis tumbuhan, melainkan hanya jenis-jenis tumbuhan tertentu saja. Sedangkan pada korteks bagian dalam bisa terlihat pada bagian batang semua jenis tumbuhan. Hal ini bisa terjadi karena korteks bagian dalam adalah bagian pemisah antara bagian korteks dengan bagian stele. (baca juga : pernapasan pada tumbuhan)
Korteks bagian dalam terbentuk dari bagian sel-sel parenkim. Korteks bagian dalam yang ada pada tumbuhan mempunyai biji tertutup yang mempunyai suatu lapisan sel yang akan mengalami proses pembentukan menjadi lingkaran dan di dalamnya berisi butir-butir pati yang sering disebut sebagai seludang pati. (baca juga : tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan)
  • Stele
Stele atau sering disebut sebagai silinder pusat di bagian batang pada tumbuhan yang tergolong dikotil adalah bagian yang paling dalam dari bagian batang itu sendiri yang letaknya di sebelah dalam bagian endodermis. Stele tersusun atas lapisan paling luar yang sering disebut dengan perikambium atau bisa juga disebut dengan perisikel. Di dalam perikambium sendiri ada empulur dan juga berkas vaskuler yang terdiri atas dua bagian yakni floem dan juga xilem. (baca juga : tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia)
Definisi dari empulur ialah dimana parenkim terletak di bagian tengah-tengah stele. Selain itu empulur juga terletak di bagian sekitar berkas vaskuler yang mempunyai bentuk serupa dengan jari-jari, sehingga sering disebut sebagai jari-jari empulur. Pada bagian berkas vaskuler yang ada di floem dan juga xilem pada tumbuhan yang tergolong dikotil terbentuk menyerupai cincin yakni dengan cara kolateral terbuka. (baca juga : tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup)
\
 
Proses ini berarti menandakan bahwa di antara bagian floem dan juga xilem terkandung kambium di dalamnya. Berkas vaskuler sendiri bisa tersusun dari prokambium yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi yang akan menjadi berkas kolateral bersama dengan xilem dan juga floem primer. Prokambium yang terletak pada bagian antara xilem dan juga floem juga akan mengalami deferensiasi yang membentuk menjadi kambium vaskuler. (baca juga : reproduksi vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan)
Sedangkan bagian kambium sendiri yang tersusun dari bagian parenkim pada area yang ada di antara xilem dan juga floem, akan selalu berdampingan sehingga sering disebut sebagai kambium intervaskuler. Kedua bagian kambium itu akan mengalami proses pembentukan menjadi lingkaran kambium yang memiliki bentuk utuh. (baca juga : bagian bagian daun)

2. Tumbuhan Monokotil




See the source image



Pada bagian meristem apikal pada tumbuhan yang tergolong monokotil yang mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada bagian meristem apikal pada tumbuhan yang tergolong dikotil. Meristem akan mengalami proses pembentukan menjadi tunas aksiler, bakal daun, dan juga epidermis. Di bagian bawah meristem apikal, ada pula bagian meristem perifer. (baca juga : siklus hidrologi)
Definisi dari meristem perifer ialah meristem primer yang mengalami proses pelebaran dan penebalan di area sekitar bagian meristem apikal. Meristem perifer akan berkembang membentuk bagian-bagian utama dari batang yang di dalamnya terdapat suatu ikatan pembuluh. Tidak beda dengan dengan tumbuhan yang tergolong dikotil, pada tumbuhan yang tergolong monokotil juga terdiri atas lapisan epidermis, korteks, dan juga stele. (baca juga : siklus hidup ascaris lumbricoides)
  • Epidermis
Epidermis bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil mempunyai bagian dinding sel yang cenderung lebih tebal jika dibandingkan dengan tumbuhan yang tergolong dikotil. Mengapa demikian? karena epidermis disini terdiri atas stomata dan juga bulu-bulu. (baca juga : siklus krebs)
  • Korteks
Korteks bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil berupa jaringan-jaringan yang ada di bagian bawah epidermis. Pada umumnya korteks tersusun dari bagian sel-sel sklerenkim yang berupa kulit batang. Kulit batang sendiri mempunyai fungsi dalam memperkuat dan juga mengeraskan bagian-bagian dari luar batang. (baca juga : proses terjadinya hujan asam)

. Stele


Stele bagian batang pada tumbuhan yang tergolong monokotil ialah jaringan-jaringan yang terdapat di bagian bawah korteks. Pada umumnya batas yang ada di antara stele dan juga korteks tidak terlihat jelas. Stele yang di dalamnya berisi berkas vaskuler yang menyebar di seluruh bagian empulur, terutama yang mengalami konsentrasi mendekati bagian kulit batang. (baca juga : daur hidup lalat)
Floem berada di area dahi, sedangkan xilem dibagi menjadi empat pembuluh yakni dua mata, hidung dan juga mulut. Tipe yang terdapat pada berkas vaskuler tumbuhan yang tergolong monokotil merupakan kolateral tertutup. Hal ini menandakan bahwa antara floem dan juga xilem tidak terkandung kambium di dalamnya.Dengan demikian, tumbuhan yang tergolong monokotil tidak akan terjadi proses pertumbuhan sekunder. (baca juga : sistem endokrin pada manusia)
Pada umumnya tumbuhan yang tegolong monokotil hanya mengalami proses pertumbuhan primer secara memanjang. Proses terjadinya pembesaran pada batang dilakukan melalui suatu mekanisme pembentukan rongga-rongga. Bagian rongga ini mengalami pembentukan karena terjadi hilangnya bagian empulur, tidak termasuk empulur yang terdapat pada bagian buku-buku batang. Sangat bertolak belakang dengan tumbuhan yang tergolong dikotil, struktur anatomi yang ada pada batang tumbuhan yang tergolong monokotil dari mulai muda sampai tua prosesnya terjadi sama persis.
baca juga :
Dapat diambil kesimpulan bahwa struktur dan fungsi jaringan batang sangat berpengaruh terhadap proses keseluruhan yang tejadi pada tumbuhan dan juga menjadi penyokong utama tumbuhan itu bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

SUMBER:https://dosenbiologi.com/tumbuhan/struktur-dan-fungsi-jaringan-batang
                 https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&id=A8CC82D5195705D167327934A5A732CBE50B68A8&thid=OIP.2PnF2ZTc9-Src9iJMJ8uFAHaFj&mediaurl=https%3A%2F%2Fimage.slidesharecdn.com%2Freview-141024021752-conversion-gate01%2F95%2Freview-akar-batang-3-638.jpg%3Fcb%3D1414117098&exph=479&expw=638&q=BATANG+DIKOTIL+DAN+MONOKOTIL&selectedindex=3&ajaxhist=0&vt=0&eim=1,6

https://www.bing.com/images/searchview=detailV2&id=A1E2959B20D923570FB5C94520D6B605C794306D&thid=OIP.L3Z6LkidyuX04fOFPdf1FAHaFj&mediaurl=https%3A%2F%2Fimage.slidesharecdn.com%2Freview-141024021752-conversion-gate01%2F95%2Freview-akar-batang-4-638.jpg%3Fcb%3D1414117098&exph=479&expw=638&q=BATANG+DIKOTIL+DAN+MONOKOTIL&selectedindex=2&ajaxhist=0&vt=0&eim=1,6

https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&id=1D290B5F883F3B17FEF48A3FE72D40C75DB0CE47&thid=OIP._Sjw6icDnHw_hqph9na0egHaFj&mediaurl=https%3A%2F%2Fimage.slidesharecdn.com%2Fmonokotil-dikotil-160818074402%2F95%2Fmonokotil-dan-dikotil-4-638.jpg%3Fcb%

3D1471506321&exph=479&expw=638&q=BATANG+DIKOTIL+DAN+MONOKOTIL&selectedindex=129&ajaxhist=0&vt=0&eim=1,6


STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR


STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR


See the source image

Struktur dan Fungsi Akar pada Tumbuhan - Gambar - Akar adalah bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna cerah. Akar berfungsi sebagai penopang dan penguat berdirinya tumbuhan. Untuk memperoleh zat dari luar tubuh, akar tumbuhan berperan dalam proses penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah. Akar berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya adalah ketela pohon dan kentang. Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious (lihat Gambar 1).
Akar liar (adventitious) pada tanaman jagung
Gambar 1. Akar liar (adventitious) pada tanaman jagung
Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.

Berdasarkan jenisnya, akar tumbuhan terbagi menjadi dua, yaitu sistem akar tunggang dan sistem akar serabut. Sistem akar tunggang dimiliki oleh akar tumbuhan dikotil, sedangkan sistem akar serabut dimiliki oleh akar tumbuhan monokotil. Pada sistem akar tunggang terdapat satu akar tunggang besar, namun akar lateralnya kecil. Sementara pada sistem akar serabut, akarnya mirip benang-benang. Perhatikan Gambar 2.
Sistem akar tunggang dan sistem akar serabut
Gambar 2. Sistem akar tunggang dan sistem akar serabut.
Secara morfologis, akar terdiri atas leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra). Perhatikan Gambar 3. 
Akar dan bagian-bagiannya
Gambar 3. Akar dan bagian-bagiannya.
Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar.
Di belakang tudung akar terdapat berbagai zona pertumbuhan primer. Zona yang dimaksud adalah zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pematangan. Perhatikan Gambar 4.
Zona pertumbuhan akar dan struktur akar
Gambar 4. Zona pertumbuhan akar dan struktur akar.
Pada zona pembelahan sel terdapat meristem apikal atau meristem primer. Meristem apikal menghasilkan sel-sel meristem dan mengganti sel tudung akar yang mengelupas saat menembus tanah. Sel pusat tenang juga terdapat pada lapisan ini. Fungsi sel pusat tenang adalah sebagai cadangan pemulihan meristem saat mengalami kerusakan. Di dalam zona ini terdapat protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Masing-masing akan menghasilkan tiga sistem jaringan.

Zona pembelahan sel berhubungan dengan zona pemanjangan. Di dalam zona ini sel-sel mengalami perpanjangan sepuluh kali panjang asalnya. Akibatnya, ujung akar terdorong semakin jauh ke dalam tanah. Sementara zona pematangan pada akar mengalami spesialisasi dan diferensiasi sesuai fungsinya.

Selain beberapa zona tersebut, akar juga memiliki struktur tertentu. Kalian dapat mengamati strukturnya melalui preparat awetan sayatan akar yang masih muda dengan menggunakan mikroskop. Struktur akar dari luar ke dalam berturut-turut adalah jaringan epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat). Agar kalian dapat membandingkan struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil, perhatikan Gambar 5.
Struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil
Gambar 5. Struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil.
Epidermis merupakan selapis sel yang berasal dari protoderm. Di dalamnya terdapat dinding berkutikula dan susunan sel yang rapat. Selain itu, epidermis terdapat rambut akar yang berguna memperluas permukaan sel sehingga penyerapan air dan zat terlarut lebih efisien. Lapisan berikutnya adalah korteks. Korteks terletak di antara lapisan epidermis dan stele. Pada korteks terdapat sel-sel parenkim yang berdinding sel tipis. Lapisan luar korteks tersebut dinamakan eksodermis. Sementara lapisan dalamnya tersusun rapat tanpa ruang antarsel dan berbentuk kubus, yang disebut endodermis. Sel-sel endodermis ini mengalami penebalan suberin yang membentuk pita Kaspari. Adapun dinding sel endodermis yang tidak menebal dan berfungsi sebagai jalan air mengalir dinamakan sel penerus.

Prokambium pada meristem primer berkembang menjadi stele (silinder pusat). Stele terdapat pada akar bagian dalam, tepatnya di sebelah dalam endodermis. Stele tersusun dari empulur, perisikel dan berkas vaskuler (fasis) atau pembuluh pengangkut. Empulur merupakan sel-sel parenkim yang terdapat pada stele tumbuhan monokotil.

Empulur ini dikelilingi oleh xilem dan floem secara bergantian. Sementara itu, lapisan terluar stele membentuk periskel atau perikambium. Sel-sel stele pada perisikel ini mudah membelah dan membentuk cabang. Karena itu, cabang akar pertumbuhannya bersifat endogen. Sehingga stele ini dapat membentuk kambium jari-jari empulur. Lapisan berikutnya adalah berkas vaskuler atau jaringan pengangkut. Di dalam berkas vaskuler terdapat xilem dan floem. Xilem akar dikotil terletak di pusat dan berbentuk bintang, sedangkan floemnya terletak di luar xilem. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki struktur yang berselang-seling.

Selain itu, di antara xilem dan floem akar tumbuhan dikotil terdapat kambium atau kolateral terbuka. Sementara, pada tumbuhan monokotil tidak ada kambium atau kolateral tertutup.
 
 

Minggu, 01 September 2019

USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA (IPA BAB 2)

HIPERTENSI DAN HIPOTENSI

Tekanan darah yang normal sangat penting bagi kesehatan tubuh. Tanpa tekanan, darah dalam tubuh tidak akan mengalir, lalu tidak a...