Rabu, 16 Oktober 2019

PENGAWET

PENGAWET

Pengawetan makanan dilakukan sebagai upaya yang dilakukan untuk menghambat atau mencegah penguraian, pengasaman, fermentasi, dan kerusakan lain pada makanan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan mikroba.
Kenali Jenis Pengawet Makanan yang Berbahaya - Alodokter

Proses Pengawetan Makanan

Proses pengawetan makanan umumnya dilakukan dengan dua metode. Pertama adalah metode tradisional, seperti pengeringan, pendinginan, dan fermentasi. Dan yang kedua yaitu metode modern, misalnya pengalengan, pasteurisasi, pembekuan, iradiasi pangan dan penambahan bahan kimia.
Bahan kimia pengawet makanan yang digunakan dalam proses tersebut, ada yang aman untuk dikonsumsi dan ada juga yang dapat membahayakan kesehatan, misalnya formalin dan boraks.
Kedua bahan berbahaya tersebut sering digunakan untuk mengawetkan tahu, mie, dan bakso. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan gangguan jantung, sistem pernapasan, ginjal, kulit, bahkan gangguan otak.

Beragam Jenis Pengawet Makanan yang Perlu Dihindari

Selain formalin dan boraks, ada juga tiga macam pengawet makanan berbahaya yang harus untuk dihindari, yaitu:
  • Sodium benzoate atau natrium benzoateSodium benzoate merupakan bahan tambahan (zat aditif) yang digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk makanan dan minuman olahan. Sayangnya, menurut penelitian, pengawet makanan ini diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku yang hiperaktif dan dapat menyebabkan kanker.Leukemia dan jenis kanker lain bisa terjadi terutama jika natrium benzoat ditambahkan ke dalam minuman yang rasanya asam (vitamin C buatan). Campuran ini menghasilkan benzene, yaitu suatu zat kimia yang sifatnya memicu kanker (karsinogenik).
  • Sodium nitrate atau natrium nitratNatrium nitrat adalah bahan pengawet makanan yang digunakan dalam daging olahan, seperti sosis, dendeng, ikan atau daging asap, dan daging ham. Menurut dugaan, natrium nitrat mampu meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat merusak pembuluh darah, hingga membuat arteri cenderung mengeras dan menyempit. Nitrat juga dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan gula, sehingga tubuh rentan terserang diabetes.
  • TBHQTBHQ atau tertiary butylhydroquinone atau tert-butylhydroquinone merupakan bahan pengawet untuk makanan olahan. TBHQ biasanya digunakan pada minyak nabati, biskuit, mie, makanan beku, atau makanan cepat saji, untuk memperpanjang umur simpan produk dan mencegah bau tengik.Pengawet makanan ini sering kali digunakan bersama dengan zat aditif lain, seperti propyl gallatebutylated hydroxyanisole (BHA), dan butylated hydroxytoluene (BHT). Penelitian menemukan bahwa bahan ini kemungkinan dapat mengganggu kesehatan hati, saraf, dan meningkatkan pertumbuhan tumor. Selain itu, juga diduga bisa memengaruhi perilaku manusia menjadi hiperaktif dan tidak bisa fokus pada suatu hal (ADHD).

Macam-macam Bahan Pengawet Buatan Makanan yang Aman

Tidak bisa dipungkiri pengawet makanan adalah salah satu bahan yang digunakan untuk mempertahankan makanan. Saat ini terdapat berbagai macam bahan pengawet makanan. Ada pengawet makanan alami ada juga pengawet makanan buatan.
Kemudian terdapat beberapa pengawet makanan yang tidak aman jika dikonsumsi. Namun, tidak semua pengawet makanan itu berbahaya untuk dikonsumsi. Berikut beberapa pengawet makanan yang aman untuk dikonsumsi:

Kalsium Benzoat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Kalsium Benzoat. Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat memengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair.
Kalsium benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirop, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma jika dikonsumsi berlebihan.

Sulfur Dioksida (SO2)

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Sulfur Dioksida (SO2). Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar. Meskipun bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko jika dikonsumsi berlebihan.
Bahan pengawet makanan ini bisa menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker, dan alergi.

Kalium Nitrit

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Sulfur Dioksida (SO2) adalah Kalium Nitrit. Bahan pengawet ini berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat.
Kalium nitrit sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet. Penggunaan yang berlebihan, bisa menyebabkan keracunan.
Selain memengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, juga menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

Kalsium Propionat/Natrium Propionat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Kalsium Propionat dan Natrium Propionat. Keduanya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

Natrium Metasulfat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Natrium Metasulfat. Sama dengan kalsium dan natrium propionat, natrium metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit jika digunakan berlebihan.

Asam Sorbat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Asam Sorbat. Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit jika berlebihan.
Itulah beberapa bahan pengawet makanan yang terbilang aman jika tidak dikonsumsi berlebihan. Jika Anda ingin mencari produk bahan pengawet makanan yang aman Anda bisa memilih bahan pengawet makanan dari Koyo Chemical Industry Co.,.
Koyo Chemical Industry Co., Ltd. Merupakan perusahaan Jepang, sejak awal berdirinya pada tahun 1958 telah,mengkhususkan diri pada pengembangan produk bahan pengawet sebagai antisipasi terjadinya perubahan dalam kebudayaan makanan pada masyarakat. Saat ini keberadaan pengawet yang aman, dipercaya, tepat dosis sangat penting dan dipadukan.
Masukan dan saran dari konsumen adalah fasilitas yang membantu Koyo untuk memungkinkan memperpanjang produksi produk yang baik kedepannya. Aplikasi pada produk yang Iuas antara lain: produk olahan hasil laut, daging, unggas dan industri roti dan kue, karena berbahan baku utamanya cuka alami, dan asetat. Karena salah satu cara tradisional untuk memperpanjang umur simpan makanan adalah dengan penggunaan cuka, Koyo menggunakan prinsip tersebut, dengan sentuhan modernisasi sesuai dengan kondisi industri saat ini. 
Cuka alami dan asetat mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk bubuk serta menjadi bersifat asam Iemah sehingga mudah dalam penggunaan dan efektif untuk memperpanjang umur simpan produk. Koyo berusaha untuk mengadaptasi peraturan penggunaan bahan bakunya sesuai dengan regulasi pangan yang berlaku pada konsumennya.




                            

0 komentar:

Posting Komentar

HIPERTENSI DAN HIPOTENSI

Tekanan darah yang normal sangat penting bagi kesehatan tubuh. Tanpa tekanan, darah dalam tubuh tidak akan mengalir, lalu tidak a...